‘MENGERASKAN’ SUARA DESA


Studi Kasus Peran Media Lokal Online dalam Mengarusutamakan Wacana Desa sebagai Komunitas Mandiri di wilayah Kabupaten Banyumas Jawa Tengah pada tahun 2013-2014

Author: Lisa Lindawati, Rezha Rosita Amalia, Rani Eva Dewi

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadikan informasi dan komunikasi sebagai elemen penting penggerak masyarakat. Disamping itu, perkembangan TIK menggeser otoritas media sebagai produsen tunggal informasi dalam ruang publik. Hal ini memberikan peluang bagi komunitas masyarakat rentan, dalam konteks ini adalah masyarakat desa, untuk melakukan percepatan pembangunan. Salah satu strateginya adalah dengan mempunyai akses dan kemampuan produksi serta kontrol informasi untuk membangun representasi dan komunikasi yang tepat dengan berbagai stakeholder. Hanya saja bukan berarti menanggalkan peran media arus utama sebagai pembangun wacana. Yang perlu dilakukan adalah menemukan model sinergitas antara kekuatan media komunitas dan media arus utama dengan optimalisasi pemanfaatan TIK dalam mendorong Kemandirian Komunitas Desa. Setelah sebelumnya melakukan penelitian terkait dengan kekuatan media komunitas, peneliti ingin menggali kekuatan media arus utama dalam mendorong kemandirian masyarakat. Targetnya adalah memetakan peran media arus utama, lebih spesifik adalah media lokal online, dalam mengarusutamakan informasi Desa.

Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan metode studi kasus. Metode ini memberikan fleksibilitas peneliti untuk mengumpulkan data dengan menggunakan variasi metode pengumpulan. Selain itu, metode ini mampu mengejar kedalaman dan keunikan suatu fenomena untuk kemudian direfleksikan dalam konteks yang lebih luas. Peneliti mengambil kasus di wilayah Kabupaten Banyumas dengan pertimbangan perkembangan media komunitas dan media lokal yang sangat dinamis. Lebih spesifik, peneliti memilih dua harian online terkemuka di wilayah tersebut, yaitu Radar Banyumas (www.radarbanyumas.co.id), dan Satelit Post (www.satelitnews.co).

Dari hasil penelitian, peran media arus utama dalam menguatkan wacana Desa belum dapat dikatakan signifikan. Pasalnya, konsistensi atas isu Desa masih sangat minim. Dari sudut pandang media arus utama, terutama media lokal, Desa memang sudah selayaknya mendapat koverasi yang dominan. Hanya saja sumber daya liputan dan keluasan wilayah Desa tidak berimbang. Disamping itu, belum ada kebijakan redaksional yang secara eksplisit memprioritas isu penting Desa. Hal ini menyebabkan pemberitaan mengenai Desa terlihat tidak konsisten dan tidak terkonsep. Belum ada pembingkaian yang tegas dalam mewacanakan isu Desa.

Selain belum konsisten, isu yang dikembangkan dalam media arus utama lebih banyak yang bernada negatif dibandingkan dengan positif. Desa lebih banyak ditempatkan sebagai objek dari berbagai program pembangunan alih-alih ditempatkan sebagai subjek yang aktif mengembangkan dirinya sendiri. Hal ini juga dapat dilihat dari pemilihan narasumber dimana komunitas Desa tidak diberikan tempat yang strategis. Suara pemerintah Daerah masih menjadi primadona yang menjadi dasar pembingkaian media. Dalam konteks ini, pemahaman mengenai nilai berita dianggap menjadi penyebab perbedaan persepsi antara jurnalis profesional dengan warga Desa ataupun Jurnalis Warga. Sehingga, isu yang dianggap penting oleh Desa belum tentu dilihat sebagai isu yang bernilai berita. Pemahaman inilah yang harus dilihat secara serius dalam menemukan model sinergi yang tepat.

Media lokal mengakui lemahnya peran mereka dalam mengatusutamakan wacana Desa. Berita baiknya, mereka mempunyai iktikad baik untuk meningkatkan perannya dalam memberdayakan komunitas Desa. Terlebih dengan disahkannya UU Desa No 6 tahun 2014, dimana Desa diberikan otoritas yang lebih besar dalam mengelola pembangunannya. Perlu ada sinergi antara jurnalis media lokal dengan para jurnalis warga ataupun masyarakat Desa pada umumnya. Salah satu langkah konkrit yang dapat dilakukan adalah dengan menginisiasi sebuah forum yang mempertemukan dua elemen tersebut. Dengan demikian, media tidak lagi memarginalkan suara Desa tetapi justru membantu mengeraskan suara Desa.

For further information about this research please contact us


About Lisa Lindawati

My Academic Career was started in 2010 when worked as a research assistant at the Department of Communication, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Gadjah Mada. Since 2014, have been working as a full time lecturer at the same institution. Particularly interested in media and communication studies with area of specialization in online journalism, community relations, developmental issues, and civil society empowerment.